Pengetahuan kayu

Kerusakan Kayu, Faktor Kimia Penyebab Rusaknya Kayu

Kerusakan Kayu, Faktor Kimia Penyebab Rusaknya Kayu. Selain kerusakan kayu akibat dari pengaruh fisik, kerusakan kayu juga bisa disebabkan karena faktor kimia. Silahkan baca Penyebab Kerusakan Kayu, Faktor Fisik Sebagai Perusak Nonbiologiskarena artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel tersebut agar lebih komperhensif dalam memahami faktor penyebab kerusakan kayu. Secara Kimia akan kami rangkum beberapa penyebab kerusakan kayu sebagai berikut:

 

Kerusakan Kayu Akibat Faktor Kimia

  • Alkali/Basa Penyebab Kerusakan Kayu Akibat Faktor Kimia

Kayu lebih tahan mendapat perlakuan alkali/basa meskipun zat hidrat arang (terdiri dari pentosan dan heksosa) larut di dalamnya. Selain itu, perlakuan basa dapat menimbulkan penyabunan terhadap damar. Pada perlakuan basa berkonsentrasi tinggi dengan suhu kamar, sebagian kecil lignin dari kayu dapat larut. Dalam keadaan suhu dan tekanan tinggi, seluruh lignin dapat dilarutkan.

Besarnya pengaruh perlakuan basaterhadap kayu berbanding terbalik dengan volume kayu. Pengaruh akan semakin besar bila kayunya semakin kecil. Begitu pula sebaliknya. Pada kayu yang berukuran besar, pengaruh perlakuan basa relatif kecil karena hanya terjadi di permukaan. Hal iini disebabkan oleh pengembangan serabut kayu mencegah masuknya alkali lebih dalam lagi.

Pengembangan serabut kayu ini sudah dapat terjadi pada larutan alkali dengan konsentrasi keci I (1 o/o-5o/o). Konsentrasi alkali yang tinggi (pH > 1 1 ) dapat menurunkan kekuatan kayu. Alkali dengan pH 7-11 tidak menyebabkan kerusakan yang berarti, bahkan melindungi kayu dari serangan jamur.

Baca Juga:  Video Proses Bandsaw Kayu untuk Pasar Ekspor

Karena larutan alkali konsentrasi rendah ini banyak digunakan (dalamperusahaan tekstil, binatu, pertanian, dan sebagainya), alternatif kayu lebih dipilih daripada besi dan beton yang akan mengalami korosi dalam larutan alkali ini.

 

  • Asam Kerusakan Kayu Akibat Faktor Kimia

Dibandingkan dengan besi atau beton yang sudah mulai rusak pada pH 5, kerusakan yang berarti pada kayu baru terjadi pada pH 2 atau di bawahnya. Hal ini disebabkan ekstrak air dari kayu yang segar sebenarnya sudah berada pada keadaan asam dengan Ph 3,3-6,5. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir terjadi korosipada kayu’dengan pH 2-7. Asam-asam organik pun, meskipun konsentrasinya tinggi, tidak mempunyai pengaruh yang berarti pada kayu.

Asam akan menurunkan kekuatan kayu jika konsentrasi dan suhunya dinaikkan. Juga bila waktu perlakuan asam ini diperbesar (lebih lama). Serangan asam terhadap kayu dimulai dengan perombakan polyosa kayu menjadi fulfurol, asam semut, asam cuka, dan lain-lain.

Pada konsentrasi asam yang tinggi, selulosa berubah menjadi hidroseluloso. Bila pada keadaan ini ditambahkan perlakuan panas, pengaruhnya akan bertambah besar. Bila juga ditambahkan asam-asam mineral dalam keadaan dimasak-panas, selulosa yang dirombak menjadi hidroseluloso akan berubah semuanya menjadi gula.

Baca Juga:  Tips Membeli Kayu Jati Dalam Bentuk Pohon Agar Tidak Rugi

Asam sendawa 5% dalam keadaan dingin tidak berpengaruh pada beberapa jenis kayu, tetapi pada konsentrasi dan suhu tinggi, semua jenis kayu dirusaknya. Kayu jati tahan terhadap 5% asam garam dingin. Pada konsentrasi tinggi, kayu perlu dilapisi dengan karet, aspal, atau damar buatan karena akan menyebabkan berkembangnya kayu (meskipun dalam keadaan dingin) dan larutnya zat hidrat arang, sedangkan lignin tertinggal.

Gas asam garam diisap oleh kayu dengan sangat cepat sehingga kayu berubah menjadi kecokelat-cokelatan dan kemudian hijau kehitam-hitaman. Sifat ini dapat dipakai untuk mengambil gas asam garam dari campuran gas lain-nya.

Kayu jati masih tahan terhadap asam belerang dingin dengan konsentrasi sampai 10%. pada konsentrasi 40% terjadi perombakan hidrolisis secara hebat. Asam belerang dengan konsetrasi 96% menyebabkan kayu menjadi arang, seperti terjadi pada bahan organik lainnya.

Ada pendapat bahwa jika di-impregnir (dilapisi) dengan parafin, kayu itu menjadi tahan terhadap asam. Asam cuka 50% dan 80% tidak menyebabkan penurunan kekuatan yang berarti. Penelitian menunjukkan bahwa penurunAn kekuatan sebesar 30% jika dibandingkan dengan kayu kering semata-mata disebabkan pengembangan. Oleh karena itu, bejana dan pipa kayu dapat dipakai pada pabrik asam cuka.

Baca Juga:  Pengeringan Kayu, Panduan Teknis Pengeringan Kayu dengan Kiln Dryer

 

  • Garam Penyebab Kerusakan Kayu Akibat Faktor Kimia

Keawetan kayu praktis tidak dipengaruhi oleh garam yang asam atau basa lebih ditentukan oleh nilai pH larutan tersebut. Larutan garam higroskopis yang pekat akan mengisap air dalam kayu sehingga menimbulkan penyusut an. Bejana atau pipa yang terkena larutan garam ini akan menjadi bocor. Kayu juga akan mengalami kerusakan akibat asam yang ditimbulkan oleh garam-garam yang mengalami penguraian di atas suhu 100’C. Garam tersebut mudah dipengaruhi hidrolisahidrolisa, misalnya garam besi, seng, aluminium, dan chrom.

Larutan garam kalsium umumnya tidak berbahaya un- tuk kayu. Meskipun demikian, pernah dijumpai kayu yang terdapat pada mesin cuci yang selalu terkena sabun kalsium, ternyata menunjukkan gejala penurunan kadar lignin dan selulosa.

Garam natrium, terutama garam dapur, juga tidak merusak kayu. Garam notrium yang merusak kayu di antaranya adalah larutan sulfid natrium, terutama pada kayu berdaun lebar. Akantetapi, ternyata kayu sangat tahan terhadap air laut. Umumnya kerusakan terjadi karena kayu tidak tahan terhadap serangan binatang laut (penggerek atau yang lain) sehingga perlu diberi bahan pengawet.

 

Sumber: Buku “pengwetan kayu dan bambu” Dinamika Media 2007

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami